Cara bermain di dunia pada saat ini apakah masih sama dengan kemarin? Sekitar 10 tahun yang lalu kita banyak pertanyaan apakah filsafat telah mati. Nyatanya, perubahan terus terjadi, menjadikan filsafat penting.
Setiap transisi sering kali membawa konflik baru---konflik antar nilai, antara yang lama dan yang baru, antara ketakutan dan harapan. Dari perubahan dunia lama ke dunia baru, filsafat membantu memahami perubahan, merumuskan nilai-nilai, dengan bijak menghadapi tantangan global.

Dalam serial 3 Body Problem episode 5 berjudul "Judgment Day" yang saya tonton malam tadi, digarisbawahi percakapan Wade dan Jin dengan avatar San-Ti tentang perubahan besar peradaban manusia, mulai dari era pertanian, industri, nuklir, komputasi, hingga kecerdasan buatan.
Perlu diingat bahwa setiap lompatan peradaban manusia bukan hanya soal teknologi, tetapi bagaimana kita memandang dunia, diri kita sendiri, dan hubungan antara keduanya. Filsafat membantu kita memahami implikasi dari perubahan, baik dari sisi etika, eksistensial, maupun sosial.
Era kecerdasan buatan menjadi momen di mana kita kembali mempertanyakan tentang arti menjadi manusia di tengah mesin. Bagaimana mempertahankan kendali atas teknologi yang kita ciptakan sendiri?
Namun, filsafat tidak menjamin jawaban pasti. Ia menemani perjalanan di tengah kabut ketidakpastian. Mungkin itu yang saat ini tidak bisa kita tinggalkan---bukan sekedar mencari solusi instan, tetapi kemampuan untuk jujur sambil terus bertanya.